Dari
sudut sejarah, Siam Thailand adalah suatu bangsa imperialisma dan kolonialisma,
yang jiwa moralnya jahat. Dia adalah suatu masyarakat Siam pencerubuh
negara-negara tetangga. Seperti Laos, Burma, Kamboja dan Malaya (lihat juga;
Sutrisno Kutojo dkk: Sejarah Dunia Untuk SMA, 1971: 123-125).
Selain
kempanye pencerubuhan dengan kekerasan, maka taktik tipu hilah dengan bahasa
politik adalah cara yang menjadi daya pertahanan penjajahannya. Antara
bahasa-bahasa penipuan politiknya. Harapan Baharu, Pesan Kembali Kekampung,
Dailog Keamanan dan Serah Bicara 3 wilayah kepada Para Pedamai.
Bahasa politik keliru di atas, pertama untuk menarik pengaruh orang-orang Me layu agar terkeliru dan mendokong dasar-dasar politik ketahanan penjajahannya di Patani. Kedua, sengaja melayani para oportunis/penjilat kepentingan diri agar mereka aktif memperdayakan cita-cita bangsa Melayu-nya senantiasa terumbang-ambing terhadap kebijakan politik penjajah Siam.
Sebenarnya,
semua orang telah maklum bahwa undang-undang dasar Siam Thailand telah
menegaskan “Bahwa negera Thailand tidak boleh dibelah bahagi”. Maka segala
kebijakan politik masti tidak bertentangan dengan pernyataan itu. Dan
dibolehkan pihak-pihak penjilat kepentingan politik membuat kebijakannya,
asalkan tidak berunsur otonomi pemisahan atau kemerdekaan. Pokoknya, jadilah
menteri apa pun, yang berada di bawah taklukan undang-undang penjajahannya.
Oleh
itu, bangsa Melayu Patani harus menyedari, bahwa setiap kelehan penjajah Siam
dalam mengahadapi kebangkitan Melayu untuk menentukan nasib sendiri di Patani,
maka disamping itu tipuan penjajah Siam akan selalu ada sambutan para munafiq
demi kepentingan uang ringgit. Kita tidak heran, sebab dalam banyak dalil dan
nas al Qur’an dan Hadist-kawan-kawan Syaitan akan selalu menyertai ber hadapan
dengan cita-cita dan tindakan perjuangan.
Bagi
bangsa Melayu Patani yang bercita-cita untuk kebebasan daripada penjajah Siam,
pertama, harus benar-benar insaf bahwa apapun dasar kebijakan politik Siam yang
dituju untuk kepentingan politik luar negeri, tentang Patani hanyalah bersifat
tipu daya belaka, dan Siam telah me rancang mempermainkan muslihat
propagandanya.
Kedua,
bangsa Melayu Patani harus kemas menyatu dalam gerak yang telah dirancang,
sebagai perjuangan bangsa yang teratur (dalam/luar). Insya Allah, hak pertuanan
akan bebas, penjajah akan terhina bersama penjilat-penjilat kepentingan diri
dan penindasan bangsa Melayu.
No comments:
Post a Comment