Saturday 31 March 2018

SANDIWARA POLITIK MURAHAN Oleh Panglima Angkatan Tentera Bhg.4

Program “Bawa balik kampung” adalah salah satu program deradikalisasi kerajaan penjajah Siam dalam polisi mengatasi masalah konflik Patani tujuan untuk mengatasi orang-orang yang dituduh, disenarai hitam dan mempunyai kes keamanan dalam negeri yang melari menyelamatkan diri sepaya membantu, membela, melayankan hukum.

CIRI-CIRI KEMENANGAN SEBUAH PERJUANGAN

(1) ADANYA KEMAHUAN RAKYAT UNTUK MERDEKA
• Semakin bergeloranya kemahuan rakyat untuk merdeka.
• Semakin ketaranya dialektika rakyat terhadap penjajah.
• Semakin mantapnya idiologi perjuangan dalam masyarakat Patani.

(2) ADANYA KEBANGKITAN RAKYAT UNTUK MERDEKA
• Semakin kukuhnya persatuan dan kesatuan rakyat dalam perjuangan.
• Semakin dinamisnya tindakan rakyat terhadap penjajah.
• Semakin luasnya sokongan dan dokongan rakyat terhadap perjuangan kemerdekaan Patani.

(3) ADANYA TINDAKAN RAKYAT UNTUK MERDEKA
• Semakin tingginya pengorbanan rakyat terhadap perjuangan.
• Semakin romantisnya tindakan rakyat terhadap penjajah.
• Semakin bergeloranya revolosi rakyat dalam perang kemerdekaan Patani.

(4) ADANYA DOKONGAN INTERNASIONAL UNTUK MERDEKA
• Semakin paham dan percayanya dunia internasional terhadap perjuangan.
• Semakin luasnya dokongan dan sokongan dunia internasional terhadap perjuangan.
• Semakin luasnya pengakuan dunia internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Patani.

(5) ADANYA PERTOLONGAN ILAHI TERHADAP PERJUANGAN
• Tulus dan ikhlas serta keberkatan dalam amalan perjuangan.
• Semakin bersungguh-sungguh dan tabah serta penuh pengorbanan dalam amalan perjuangan.
• Semakin terasa keyakinan akan nasrah dan pertolongan Ilahi terhadap perjuangan.

SAFETY ZONE DAN DASAR “TAI ROM YEN”


Pergolakan di empat wilayah Selatan Thai telah berlangsung cukup lama, telah banyak mengorbankan nyawa, harta benda juga infrastruktur hidup masyarakat turut musnah.

Pergolakan dan perlawanan yang dilakukan oleh orang tempatan(Bangsa Patani) semenjak dulu lagi, pada tahun 70 hingga 80-an, pergolakan cukup menggegarkan pemerintah Thai, selepas itu terhenti seketika sampai tahun 2004 mulai berkubar kembali dengan mengklamkan situasi penyerangan terhadap kem tentera di Naratiwat pada 1 januari 2004 dan situasi demonstrasi di Tak Bai Narathiwat pada 25 Oktober 2004.

Konflik terbaru ini sudah memasuki tahun ke-14, namun belum terdapat tanda-tanda akan pulih dan aman, penyebab terjadi kerisis kerana suatu tuntutan yang dimiliki oleh anak tempatan agar membebaskan diri dari Negara Thai, dalam penetuan nasib sendiri. Sebelumnya bagi pihak Thai juga sangat bertindak ganas dan memperlakukan asimilasi sehingga lahir rasa tidak puas hati bagi orang tempatan itu sendiri. Dalam usaha untuk

KEBANGKITAN BANGSA

Dalam upaya membebaskan diri dari belenggu penjajahan.

Rakyat di negara-negara Asia, terutama di Nusantara ini melakukan perjuangan melawan imprialime dan kolonilisme.

Beberapa negara rumpun Melayu di Nusantara termasuk Indonesia, Malaysia, Brunei dan lainnya melakukan perjuangan anti penjajahan.

Kebangkitan perlawanan ini ditandai oleh munculnya nasionalime di Kawasan ini sejak abad ke 20. Nasionalisme bukannya mengejar kemerdekaan negara semata-mata, malainkan bermakna luas, karena di dalamnya mengandung aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya yang merupakan jati diri bangsanya.

Dari sudut pandang politik, nasionalisme berkaitan dengan upaya menumbangkan penjajahan dan kolonialisme dalam bentuk apapun.

Dalam sudut pandang ekonomi, nasionalisme menunjukan upaya menghentikan eksploitasi ekonomi asing, dan selanjutnya membangun masyarakat baru yang adil dan makmur, bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan hidup.

Dari sudut social budaya, nasional menyangkut upaya memunculkan rasa bangga akan keperibadian bangsa dengan menyaring atau bahkan melenyapkan unsur-unsur budaya yang merugikan Rumpun bangsa Melayu di Nusantara ini, baik Indonesia, Malaysia dan Brunei mereka telah bebas dari pendudukan bangsa asing.

Patani hanya yang masih dibelenggu oleh penjajah Siam/Thailand, walau bagaimanapun bangsa Melayu Patani tetap memperjuangkan nasib bangsanya, agar supaya dapat hidup sederajat dengan rumpunnya di nusantara ini, sekalipun di sekelilingnya sudah acuh tak acuh tentang nasib banmgsa Melayu Patani. Gerakan kebangkitan kebangsaan di beberapa negara di Asia dan Afrika seperti India, Turki, Cina, Mesir dan termasuk di gugusan Nusantara seperti Malaysia, Indonesia Brunei dan lain-lainnya sesungguhnya timbul kebangkitan itu dikarenakan berbagai faktor, misalnya rakyat di negara itu ingin hidup bersatu dan memiliki rasa setia kawan atau adanya persamaan nasib sebagai rakyat yang ingin membebaskan diri dari pengaruh bangsa asing sepertimana bangsa Patanai yang sedang bangkit berjuang pada saat ini.

Adapun persamaannya adalah secara umum gerakan kebangkitan kebangsaan ini baik di Asia dan Afrika memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengembalikan martabat bangsanya yang hilang karena penindasan, keserakahan dan kesewenang-wenangan penjajah yang telah merampas hak dan harga diri bangsanya, apatah lagi penjajah Siam/Tailand bukan hanya sebagai penjajah saja bahkan mereka mengintegrasikan tanah air Patani mengaku sebagai miliknya.

Berbeza dengan penjajah-penjajah lain di Asia mereka cuma menakluk kekuasaan terutama ekonominya. S e m e n j a k S i a m menyerang Patani melalui kota Kerisek, karena rahsia kekuatan pertahanan kota Patani dibocorkan oleh Nai Cantong yang berpura-pura memeluk Islam itu dengan menyusup keluar berjumpa dengan penglima Siam yang sedang berlabuh di permukaan kuala, beliau membocorkan segala rahasia pertahanan Patani, setelah itu penglimanya mengarahkan tenteranya menyerang Patani pada waktu subuh dan akan mendarat di sebelah Ru Sembilan menyerang kota Kerisek dari belakang.

Penyerangan kota Kerisek tanpa tantangan yang hebat, karena di sebelah Ru Sembilan tidak dijadikan sebagai benteng pertahanan, di Istana sunyi, semua askar ditempatkan di sepanjang kuala dan pantai.