Usaha perdamaian untuk menamatkan konflik di Patani atau
dikenali dengan wilayah selatan, merupakan usaha sepihak, dan ia sudah menjadi
agienda NegaraThai.
Bagi Pemerintah Thai menganggap bahawa, konflik di Patani
adalah konflik dalaman, tak perlu campur tangan dari pihak luar. Usaha ini
sudah hamper dua dekad setelah tercetusnya konflik terbaru, kerajaan menghabiskan biaya 300,000.00 juta
Baht, dan hampir 7,000 jiwa terkorban, sakit 13,229 orang.
Dalam usaha mencari
jalan penyelasaian. Pemerintah Thai masih mengunakan acuan yang sama dengan apa
yang digunakan semasa 1980-1990an dahulu, sedangkan bentuk pergerakan dan
kebangkitan jauh berbeda.
Namun Thai/ Siam masih menggunakan pendekatan
dramatis politis, antara lain taktik supaya para pejuang kembali ke kampung
berkerjasama dengan pemerintah, strateginya melahirkan kawasan aman (kawasan
bebas dari tindakan), tujuan agar para pejuang bekerjasama dengan pemerintah
dalam pembangunan.
Dilihatnya sekaligus sudah menepati dengan apa yang
dikehendaki oleh Bangsa Patani apa yang ditawarkan oleh Thai/Siam, sehingga
sebahgian dari para pejuang menyambut
baik dengan apa yang di manipulasi oleh pihak Pemerintah Thai,maka lahir pertentangan dengan Rakyat tempatan
(Patani).
Perdamaian model ini sudah
berkali-kali dilaksanakan dengan melalui rundingan, kononnya mereka adalah
pejuang yang terlibat langsung dengan kebangkitan rakyat Patani terbaru.
Perundingan itu dilaksanakan dalam Negara maupun di luarnegara, semata-mata
sebagai tipu daya dan akhirnya belum juga menemui jalan damai.
Perdamaian model
tersebut bermula dengan tema pembangunan.
Dari berbagai aspek pembangunan :
Dari berbagai aspek pembangunan :
1. Pembangunan dari segi kesejahteraan
masyarakat (ekonomi Rakyat), melalui mega projek yang menelan belanja ribuan
juta Bhat, seperti projek tenaga listrik yang berkuasatinggi, untuk dibangunkan
di kawasa Thepha wilayah sungkhla, dan di daerah Yaring Penarik wilayah Patani.
Projek ini mencakupi kawasan seluas beratus-ratus hektar, kedua-dua lokasi ini adalah penduduk orang-orang Islam agak padat, efiknya
mereka akan terpaksa berpindah dari tempat tinggal asalnya, dan ia akan
memusnah lingkungan alam sekitar, dan di daerah ini jika dibangunkan perusahaan
maka akhirnya terbengkalai.
2. Pembangunan sumber daya manusia (modal
insan), pembangunan ini melalui system pendidikan yang diterapkan kepada Bangsa
Melayu, diawal masa kanakkanak (TADIKA), berteraskan menanam kecintaan terhadap
Bangsa Siam /Thai mulai dari berkomunikasi dengan Bahasa Thai, dan tidak
digalakan berkomunikasi dengan bahasa ibunda (Bahasa Melayu) dan memakai
jilbab.
Pemerintah Thai perlu memperbaharui sistim pendidikan ini alasannya
masyarakat di empat wilayah (Patani) sangat ketinggalan dalam setiap bidang
kehidupan dan peratus mampu berkomunikasi dengan Bahasa Thai sangat rendah,
maka dipaksa untuk
mengikuti pendidikan Siam Thai.
Perdamaian
yang diinginkan oleh Bangsa
Patani adalah perdamaian yang hakiki, yaitu perdamaian yang boleh melingdungi
dari pengaruh atau system asimilasi dan adudomba sehinga lahir penderitaan
terhadap penindasan secara fisik maupun mental.
Untuk melangkah kepada
perdamaian yang dikehendaki oleh Bangsa Patani sudah pasti perlu dilibatkan
oleh pihak ke tiga, untuk memainkan peranan yang lebih jitu untuk memicu kepada kemajuan perdamaian
antara pihak pihak yang bertelingkah bukan sepihak dengan apa yang dimainkan
oleh Thai sekarang ini.
Thai/Siam
seharusnya perlu membuat perhitungan yang lebih waras daripada apa yang menjadi
pendiriannya selama ini, konsepnya harus menghapus para
pejuang Patani, baik secara kekerasan ataupun secara lemah lembut.
Tetapi hakikat kenyataan disebaliknya.
No comments:
Post a Comment