Wednesday 6 February 2019

Sikap Thai Belum Beranjak dalam Proses Damai


Bangasa Patani sudah terlalu lama di bawah naungan penjajahan Siam. Kebangkitan kali ini menjadi suatu tamparan yang cukup hebat dalam sejarah semenjak kejatuhan. 

Demi untuk melepaskan diri dari segala apa yang diperlakukan oleh Siam dari dulu hingga sekarang. 

Genap 15 tahun konflik terbaru. Belum terdapat tanda-tanda untuk menemui jalan penyelesaian dan perdamaian yang hakiki. (yang dimaksudkan perdamaian hakiki ialah Bangsa Patani dapat Menentukan Nasib Bangsanya sendiri). 

Tercetusnya konflik bersenjata di Patani sebagai mewakili kalimat pembicaraan untuk Bangsa Patani terhadap sikap dan perilaku Bangsa Siam. 

Kerena Siam tak pernah memberi ruang untuk Bangsa Patani dapat menyampaikan hasrat dan keinginan. Malahan menjadi suatu ancaman mengenai keselamatan diri bagi orang-orang Patani sendiri apabila menimbulkan suatu persoalan dan keinginan yang tidak di sukai oleh kerajaan Siam. Terkait isu perdamaian.  

Bagi Bangsa Patani tidak banyak menaruh harapan dalam proses damai kali ini, kerana lebih kepada suatu penipuan dan muslihat dalam politik. juga tidak cukup jelas reka bentuk proses, sangat menyimpang dengan kaedah-kaedah dan norma-norma antarabangsa. 

Tidak hairan Siam masih memperagakan isu yang sama dalam proses damai dan dengan membatasi langkah pelan damai.  Isu dalaman negara Thai dan berunding di bawah perlembagaan Negara. Inilah yang menjadi satu sekatan dan membatasi ruang dialoq yang tidak dapat diterima oleh pihak Pejuang. 

Dalam hal yang sama masih berpendirian yang terlalu radikal dan fanatik terhadap kebangsaan Siam sendiri. sedangkan Siam sendiri nampak jelas perlu kepada keamanan agar tidak berlakunya kekerasan ke atas empat wilayah.

Namun pihak Thai tak mampu mengawal keadaan dan untuk membuat penyelesaian konflik secara persendirian. Sehingga merungut dan meminta bantuan di luar negara untuk mencari jalan agar konflik dapat diselesaikan segera.  

Thai telah mendatangkan dan mendekati badan-badan atau pertubuhan, baik diperingkat ASEAN maupun diperingkat dunia, untuk memujuk pihak Pejuang agar menghadapi dialoq dan semuga proses damai dapat dijalankan. Iaitu Proses damai antara kerajaan Siam/Thai dengan BRN, ia sebagai mewakili Bangsa Patani. 

Namun dalam hal ini Bangsa Patani bukan lagi bagian dari Thai /Siam, Bangsa
Patani berkedudukan sejajar dengan kerajaan Thai. kerana masing-masing mempunyai pendukung dan rakyat. disamping berpendirian yang berbeda. bukan sekadar pendapat yang berbeda. 

Thai selalu mempunyai aturan main sangat kotor dan memanipulasikan keadaan sebenar yang berlaku di empat wilayah selatan (Patani) dan untuk mengelirukan dimata dunia dan Rakyat Patani sendiri, malah ia cenderung kepada perupaganda dengan menuduh perkara yang tidak sebanar, Ia bermotifkan suatu penipuan. 

Walau bagaimanapun melihat kepada keadaan yang berlaku, sikap sedemikian rupa Thai harus berubah. mungkin banyak kencaman dari pihak luar dan melihat kepada kondisi semakin tak menentu baik politik dan keselamatan terhadap pegawai keselamatannya atau sivil.  Namun komitmennya untuk mempertahankan empat wilayah. 

Demi menjaga kepentingan kekayaan yang sangat banyak di Patani. itu sangat jelas. Dalam hal yang serupa Bangsa Patani tidak pernah tinggal diam. selalu bangkit untuk mengembalikan hak sebagai pertuanan. ke atas empat wilayah itu.

Sehingga Siam angkat kaki kembali ke tempat asalnya. ini hasrat dan cita-cita bagi bangsa patani. Bangsa Melayu Patani berjuang untuk mengembalikan hak kedaulatannya, bukan sama sekali untuk memisahkan diri dengan negara Thailand. Patani adalah Patani, Siam adalah Siam.

No comments:

Post a Comment