Wednesday, 12 June 2019

HARUSKAH RAKYAT PATANI DISIKSA


Sudah menjadi lumrah  bagi umat manusia, sering mencari dan mengejar kekuasaan, tak pernah mencukupi, di darat, laut dan ruang udara sekalipun, menjadi medan pertarungan demi merebut kekuasaan, disitulah    berlakunya  penindasan demi penindasan, bangsa yang kuat menindas  terhadap bangsa yang lemah sampai  tak mengenal batas-batas kemanusiaan, 

walaupun telah wujud pertubuhan demi pertubuhan berapa banyak lahir NGO-NGO, baik diperingkat daerah, wilayah, Nasioanal dan Internasional, dalam rangka mengawasi dan  mengamankan alam jagak ini, dan ia sebagai garis pandu dan sebagai wasit untuk melerai keadaan satu-satu konflik,  supaya  dapat mengawal  sifat dan perilaku manusia, bangsa seandainya terjadi hal-hal yang boleh merugikan harta benda dan nyawa manusia, dari kedua-dua belah pihak. 

Namun  kejadian ini telah dirasai oleh Umat Melayu Patani sudah begitu  lama,penyiksaan dan penindasan menjadi perkara biasa bagi Bangsa Melayu Patani dan tidak dianggap serius oleh dunia Internasional. 

Andaikata Bangsa Patani tidak diintegrasikan secara paksa oleh rekayasa politik Siam - Inggris untuk kepentingan politik dan ekonomi, bertindak tidak mempedulikan hak bagi bangsa yang lain dengan melalui kesepakatan kedua pihak yang tanpa terlibat pribumi yang sah sebagai hak, untuk menetukan arah bangsanya sendiri. 

Perjanjian kesepakatan pembagian daerah kekuasaan
Inggris-Siam ke atas bumi Patani yang seharusnya tidak terjadi, namun karena itulah makan muncul suatu gejolak antara rakyat Patani dan pemerintah Thailand melalui Institusi Militer, selalu berujung pada pelangaran dalam segala demensi terlebih pada pelanggaran hak asasi manusia. 

Penderitaan rakyat Patani tidak akan pernah tuntas diselesaikan oleh semua pihak, baik sepanjang penyelesaian selama masih berada dalam keranjang negara Thai, rakyat Patani akan menderita sampai dunia kiamat, kalau tidak diselesaikan berlandaskan kepada akar masalah yang mendasar dengan harus dilepaskan dari cengkraman Pemerintah Thailand terlebih dahulu, agar penyelesaian adalah benar-benar penyelesaian bukan lagi rekayasa penyelesaian yang berlandas pada kepentingan politik Thailand dikacamata dunia sahaja.

Igatlah Bangsa Melayu Patani bukanlah bangsa yang watak manusianya imitasi atau boneka yang tidak mempunyai jiwa dan raga, tetapi sesungguhnya sama seperti manusia lain di jagat raya ini. 

Karena dosa-dosa penjajah yang mengintegrasikan secara paksa untuk kepentingan politik dan ekonomi bangsa penjajah, yang akhirnya rakyat menjadi korban, rakyat dikejar, difitnah, dibunuh tanpa ada rasa kemanusiaan dengan alasan separatis, padahal bangsa penjajah Siam tidak sadar kalau rakyat menuntut, maka sejarah integrasi yang penuh dengan rekayasa politik di atas tanah dan negeri leluhurnya yang tidak dapat dipungkiri oleh siapapun bangsa di dunia, karena tuhan menaruh eksistensi rakyat Melayu Patani sebagai hak mutlak atas bumi yang telah dihuni oleh nenek moyangnya pada zaman purba dan dapat dibuktikan dengan terwujudnya Kerajaan Patani.




No comments:

Post a Comment